SAPAPUA
Pati sagu yang dihasilkan dari pohon sagu
yang tumbuh alami tanpa pestisida

Apa itu SAPAPUA?
SAPAPUA adalah merek pati sagu andalan kami yang dihasilkan dari hutan sagu alami di Sorong Selatan, Papua Barat Daya, diolah dan diproduksi oleh PT ANJ Agri Papua (ANJAP). Pohon sagu yang kami olah tumbuh secara alami tanpa pestisida, pupuk atau zat tambahan lainnya.
Kandungan
Gizi Pati Sagu Sapapua
Pati sagu mengandung sebagian besar pati yang merupakan karbohidrat kompleks. Pati sagu yang telah diolah secara modern mengandung sekitar 85% karbohidrat.
Kandungan gizi per 100 gram

Manfaat Kesehatan Pati Sagu Sapapua
Sagu Sapapua Secara Alami Bebas Gluten
Pati sagu telah dianalisis bebas gluten**. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye (gandum hitam). Gluten merupakan alergen bagi penderita penyakit Celiac atau intoleransi gluten. Menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gluten sangat disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi tubuh auto-imun atau autisme.
**Riset internal ANJ, 2017 https://www.healthline.com/nutrition/sago


Sagu Sapapua Sebagai Prebiotik dan Sumber Pati Tahan Cerna
Prebiotik adalah zat dalam makanan yang berguna bagi pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat di dalam saluran pencernaan.
Prebiotik, seperti serat makanan yang ditemukan pada buah dan sayuran, memberi makan bakteri baik di dalam usus. Ini membantu bakteri usus menghasilkan nutrisi untuk sel-sel usus besar dan menjadikan sistem pencernaan yang lebih sehat.
Sagu Sapapua untuk Mencegah Kanker Kolon
SCFA ini berguna untuk menghambat serta mematikan pertumbuhan sel kanker kolon pada manusia.
SCFA: Butyric Acid, Propionic Acid, Acetic Acid


Indeks Glikemik Rendah
Indeks Glikemik (IG) adalah nilai yang ditetapkan untuk makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut menyebabkan peningkatan dan fluktuasi kadar gula darah (glukosa).
Makan makanan dengan IG rendah dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, mengurangi kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat), serta menjadi kunci dalam program diet.
Pati sagu yang telah diolah dan dimasak dapat menghasilkan jenis pati tahan cerna yang memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.
Sagu Sapapua untuk Manajemen Kolesterol
Diabetes dapat menyebabkan kolesterol tinggi karena pasien diabetes tidak dapat memetabolisme lemak (lipid) dengan benar. Dalam sebuah penelitian di laboratorium, tikus diabetes yang diberi makan beras analog sagu menunjukkan peningkatan HDL (kolesterol baik), penurunan kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), trigliserida dan Indeks Atherogenik.

Penelitian Menunjukkan
Pati Tahan Cerna
Pati sagu murni (tanpa tambahan bahan kimia) memiliki kandungan pati tahan cerna lebih tinggi dari pada pati sagu yang diolah secara kimia dan pati tapioka
Penurunan Kolesterol
Tikus yang diberi makan pati sagu mentah dan yang telah dimasak secara statistik menunjukkan penurunan total kolesterol darah yang signifikan dibandingkan dengan tikus yang diberi pati tapioka mentah dan yang telah dimasak.
Potensi Sagu
Penelitian awal menunjukkan potensi sagu sebagai makanan pokok seperti mi sagu atau beras analog sagu dalam pengelolaan kolesterol darah.
Mie Sagu
Mi sagu mengandung pati tahan cerna 4 kali lebih banyak dari mi tepung terigu.
Sagu diolah dan dimasak
Sagu yang diolah dan dimasak, seperti pada mi sagu, memiliki kandungan pati tahan cerna yang lebih tinggi dari pada pati sagu yang masih mentah.
50% kadar glukosa darah
Pati sagu ketika dimasak dengan sumber lemak seperti santan atau minyak sayur, dapat membuat jenis pati tahan cerna tertentu yang telah terbukti dapat bertahan untuk tidak diserap di usus kecil. Hal ini telah terbukti dapat mengurangi sekitar
50% kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan roti putih.
Rasakan manfaat kesehatan dari SAPAPUA
dalam keseharianmu...
